PEMERINTAH memastikan implementasi program mobil hijau (low cost and green car/LCGC) akan bergulir pada tahun depan. Mobil murah pasti akan jadi primadona. Mobil dengan kapasitas mesin kecil dan konsumsi bahan bakar yang efisien, dipastikan jadi moda transportasi roda empat yang paling ideal karena harganya yang murah.
Tidak usah jauh-jauh memprediksi mobil-mobil yang akan keluar pada tahun depan. Beberapa mobil yang sudah ada dengan kapasitas mesin kecil dan harga di bawah Rp150 juta terbukti laris manis ketika dilempar ke pasar. Contoh saja KIA Picanto dan Nissan March.Sejak pertama kali dibawa ke Indonesia, KIA Picanto dengan mesin 1.000 cc-1.100 cc terbukti jadi tulang punggung penjualan KIA Mobil Indonesia,s elain KIA Pregio.
Mobil ini bahkan semakin laris setelah KIA Mobil Indonesia membawa lagi versi baru All New KIA Picanto.Mobil dengan mesin 1.200 cc ini semakin laris. Terbukti total penjualan city car asal Negeri Ginseng ini mencapai 3.333 unit selama Januari hingga Mei 2012. Begitu juga dengan Nissan March yang mengusung mesin 1.200 cc. Mobil ini laris dan menjadi primadona Nissan Mobil Indonesia (NMI).
Produksi mobil ini terus ditingkatkan dan penjualannya mencapai 5.239 unit pada penjualan semester pertama 2012 (Januari-Juni). Hal inilah yang sedikit menggambarkan betapa konsumen sangat menyukai mobil murah. Bayangkan saja jika proyek low cost and green car ini terealisasi dan banderol mobil bisa ditaruh di kisaran harga Rp90 juta-Rp100 juta. Mobil-mobil ini dipastikan akan menyemut di seluruh ruas-ruas jalan Ibu Kota.
Pada program ini tiap produsen mobil yang ingin ikut haruslah memproduksi mobil ramah lingkungan dan memiliki kapasitas mesin antara 1.000 cc-1.200 cc dengan efisiensi antara 20-22 km/liter bila ingin mendapatkan insentif. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, sebelum proyek LCGC direalisasikan pada tahun depan, pemerintah akan menyelesaikan seluruh regulasi mobil hijau pada tahun ini.
"Regulasinya kami usahakan selesai pada tahun ini,sedangkan pada tahun berikutnya kami harapkan program ini bisa berjalan dengan baik," kata Budi. Saat ini, dia menyebutkan,posisi pemerintah masih memperdalam ketentuan legal formal terkait dengan insentif perpajakan, terutama soal penetapan cukai automotif sebagai pengganti diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM). Namun, Budi enggan membeberkan terperinci mengenai perubahan insentif perpajakan menjadi sistem cukai.
Dia berdalih, pemerintah hanya bisa mengumumkan apabila seluruh regulasi mobil hijau telah tuntas dan diterbitkan menjadi peraturan resmi. "Kami terus berkumpul untuk merumuskan legalitasnya, termasuk apakah yang akan ditetapkan PPnBM atau cukai.Ini perlu kelengkapan syarat legal administratif yang cukup detail," lanjutnya. Karena itu, dia meminta kalangan agen tunggal pemegang merek yang ingin terlibat dalam proyek mobil hijau tak perlu khawatir karena pemerintah berjanji memberikan payung hukum yang sesuai dengan aspirasi industri automotif.
"Saya harap seluruh ATPM jalan terus saja untuk menyiapkan produk LCGC di bawah 1,5 liter," katanya. Sebenarnya di sektor automotif, pemerintah tercatat memiliki banyak rencana,mulai dari mobil Low Cost and Green Carhingga mobil hybrid. Namun, pemerintah berjanji untuk lebih mengedepankan mobil murah dibandingkan mobil hybrid.






0 komentar:
Posting Komentar